Profil Desa Kenalan

Ketahui informasi secara rinci Desa Kenalan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kenalan

Tentang Kami

Desa Kenalan di Borobudur, Magelang, merupakan titik perkenalan dengan pesona Menoreh. Terkenal akan Punthuk Mongkrong yang magis dan Kopi Ampirono yang memikat, desa ini menyuguhkan perpaduan sempurna antara panorama alam, kuliner, dan sejarah.

  • Destinasi Panorama Unggulan

    Desa ini merupakan lokasi dari Punthuk Mongkrong, salah satu gardu pandang terbaik di Perbukitan Menoreh yang menawarkan pemandangan 360 derajat untuk menikmati sunrise dan sunset di atas Candi Borobudur.

  • Kekuatan Kuliner dan Atmosfer

    Kehadiran Kopi Ampirono sebagai destinasi kuliner ikonik dengan konsep tradisional Jawa dan pemandangan sawah terasering telah menjadi magnet utama yang menarik ribuan pengunjung.

  • Jejak Sejarah Pangeran Diponegoro

    Nama "Kenalan" memiliki nilai historis yang kuat, berasal dari peristiwa pertemuan (perkenalan) antara Pangeran Diponegoro dan Sentot Prawirodirjo, yang memberikan desa ini narasi sejarah yang mendalam.

XM Broker

Di ketinggian Perbukitan Menoreh yang sejuk, tersembunyi sebuah desa yang namanya seolah mengundang untuk dijelajahi: Desa Kenalan. Lebih dari sekadar nama, desa di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, ini benar-benar menjadi titik perkenalan yang ideal bagi siapa pun yang ingin menyaksikan kemegahan alam Borobudur dari sudut pandang terbaik. Dengan Punthuk Mongkrong sebagai panggung utamanya dan Kopi Ampirono sebagai orkestra kulinernya, Desa Kenalan menawarkan sebuah paket pengalaman wisata yang lengkap, memadukan panorama, cita rasa, sejarah dan budaya.

Geografi, Wilayah, dan Demografi

Desa Kenalan menempati posisi strategis di kawasan dataran tinggi Borobudur, menjadikannya salah satu "balkon" alami untuk menatap lanskap Magelang. Topografinya yang berbukit-bukit memberikan keuntungan berupa udara yang sejuk dan pemandangan yang terbuka luas. Secara administratif, Desa Kenalan merupakan salah satu desa terluas di Kecamatan Borobudur, dengan total luas wilayah mencapai 5,58 kilometer persegi.Wilayahnya terbagi menjadi tujuh dusun yang tersebar di antara lembah dan punggung bukit, yaitu Dusun Kenalan, Sidosari, Surodadi, Gupakan, Giyanti, Andaksari, dan Ngargosari. Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah penduduk Desa Kenalan ialah sebanyak 3.675 jiwa, yang terdiri dari 1.847 penduduk laki-laki dan 1.828 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 659 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan ruang hidup yang lebih lapang khas kawasan perbukitan. Sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani, mengolah lahan subur untuk berbagai komoditas pertanian dataran tinggi.

Asal-Usul Nama dan Jejak Sejarah Perjuangan

Nama "Kenalan" memiliki makna historis yang jauh lebih dalam dari sekadar artinya dalam bahasa Indonesia. Menurut catatan sejarah dan cerita yang diwariskan secara turun-temurun, nama desa ini terkait erat dengan salah satu episode penting dalam Perang Jawa (1825-1830). Wilayah Perbukitan Menoreh, termasuk Kenalan, pernah menjadi basis pertahanan dan jalur gerilya bagi pasukan Pangeran Diponegoro.Konon, desa ini menjadi lokasi pertemuan strategis atau titik perkenalan antara Pangeran Diponegoro dan panglima perangnya yang legendaris, Sentot Prawirodirjo. Di tempat inilah mereka diyakini menyusun taktik dan strategi perlawanan terhadap kolonial Belanda. Jejak sejarah perjuangan ini memberikan Desa Kenalan sebuah ruh dan narasi yang kuat, mengubahnya dari sekadar tempat indah menjadi sebuah situs dengan nilai kesejarahan yang patut dihargai.

Pemerintahan dan Tata Kelola Desa

Roda pemerintahan Desa Kenalan dipimpin oleh seorang Kepala Desa, yang saat ini dijabat oleh Bapak Novy Budianto. Bersama jajaran perangkat desa, Pemerintah Desa Kenalan aktif dalam mengelola potensi besar yang dimiliki, terutama di sektor pariwisata dan pertanian. Tata kelola yang baik tercermin dari kemampuan desa dalam memfasilitasi tumbuhnya berbagai inisiatif wisata, baik yang dikelola oleh kelompok masyarakat maupun pihak swasta, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan budaya. Sinergi antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan lembaga kemasyarakatan lainnya menjadi fondasi bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Puncak Kenikmatan: Duet Maut Punthuk Mongkrong dan Kopi Ampirono

Daya tarik utama yang menjadi identitas Desa Kenalan ialah duet antara pesona alam dan kelezatan kuliner. Punthuk Mongkrong ialah gardu pandang yang terletak di salah satu puncak tertinggi desa. Dari sini, pengunjung disuguhi panorama 360 derajat yang spektakuler. Saat fajar menyingsing, siluet Candi Borobudur yang diselimuti kabut dengan latar belakang Gunung Merapi dan Merbabu menjadi pemandangan magis yang diburu para fotografer. Tak hanya sunrise, Punthuk Mongkrong juga merupakan lokasi yang ideal untuk menikmati matahari terbenam (sunset) yang dramatis. Pengelola telah membangun berbagai spot foto menarik, termasuk anjungan kayu yang ikonik, untuk memaksimalkan pengalaman pengunjung.Melengkapi keindahan alam Punthuk Mongkrong, hadir Kopi Ampirono. Tempat ini lebih dari sekadar warung kopi; ia adalah sebuah destinasi kuliner yang menawarkan pengalaman utuh. Dengan arsitektur Joglo dan bangunan semi-terbuka, Kopi Ampirono memungkinkan pengunjung menikmati hidangan khas pedesaan sambil menatap langsung keindahan sawah terasering dan perbukitan. Menu-menu seperti kopi menoreh, teh telang, dan aneka masakan tradisional menjadi favorit. Kombinasi antara atmosfer yang syahdu, pemandangan yang indah, dan cita rasa yang otentik menjadikan Kopi Ampirono magnet yang mampu menarik pengunjung dari berbagai daerah.

Potensi Ekonomi dan Seni Budaya yang Terjaga

Pilar ekonomi Desa Kenalan ditopang oleh pertanian dan pariwisata. Di lahan-lahan miringnya yang subur, petani menanam berbagai komoditas dataran tinggi seperti cengkeh, kopi, singkong, serta aneka buah dan sayuran. Sektor pariwisata yang berkembang pesat telah membuka keran-keran ekonomi baru bagi masyarakat, mulai dari pengelolaan tiket wisata, penyediaan jasa parkir, hingga tumbuhnya UMKM yang menjual makanan dan suvenir. Untuk mendukung ekosistem ini, di Desa Kenalan juga telah dibangun Balkondes (Balai Ekonomi Desa) yang didukung oleh BUMN PT PP (Pembangunan Perumahan), menyediakan fasilitas akomodasi dan pertemuan yang representatif.Di tengah modernisasi pariwisata, masyarakat Desa Kenalan tetap teguh menjaga warisan budayanya. Desa ini dikenal memiliki beberapa kelompok kesenian tradisional yang masih aktif, salah satunya ialah tarian Kubro Siswo. Kesenian yang memadukan tarian energik dengan iringan musik dan syair bernapaskan Islam ini sering ditampilkan dalam berbagai acara desa dan perayaan budaya, menjadi atraksi tambahan yang memperkaya pengalaman wisatawan sekaligus media pelestarian tradisi bagi generasi muda.

Penutup: Sebuah Perkenalan yang Tak Terlupakan

Desa Kenalan adalah bukti bahwa sebuah nama dapat menjadi takdir. Desa ini benar-benar menjadi gerbang perkenalan yang sempurna bagi siapa pun yang ingin memahami pesona Perbukitan Menoreh secara utuh. Dengan menyajikan pemandangan alam kelas dunia, pengalaman kuliner yang memanjakan, jejak sejarah yang membanggakan, serta denyut budaya yang masih hidup, Kenalan menawarkan sebuah kunjungan yang jauh dari sekadar singgah. Ini adalah sebuah perkenalan yang akan meninggalkan kesan mendalam dan mengundang untuk kembali lagi.